Medan — Gelombang papanbunga bernuansa sindiran dan apresiasi terhadap penegakan hukum kembali terlihat di Kota Medan. Kali ini, sejumlah papanbunga bermunculan di tiga titik baru: Cadika, Citra Wisata, dan Karya Wisata, menyusul penangkapan Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Papan-papan tersebut dihiasi tulisan bernada satir namun penuh makna, seperti "Terima Kasih KPK, Akhirnya Kami Percaya Jalan Rusak Ada Sebabnya" dan "Dari Medan untuk Indonesia: Tangkap yang Lain Juga!". Lokasi pemasangan merupakan area yang ramai aktivitas publik, membuat pesan pada papanbunga itu cepat viral di media sosial.
Sebelumnya, papan serupa telah terlebih dahulu muncul di sekitar bekas proyek Lampu "Pocong", Lapangan Merdeka, dan beberapa simpang jalan utama kota. Kini, dengan munculnya papan baru di Cadika, kawasan Citra wisata Medan, serta Jalan Karya Wisata, publik menilai pesan warga semakin luas dan berani.
"Ini bukan sekadar papanbunga. Ini ekspresi kemarahan, harapan, sekaligus apresiasi rakyat terhadap penegakan hukum yang nyata," ujar Rudi, seorang warga yang melihat langsung papanbunga di area Karya Wisata.
Penangkapan Topan Ginting terkait dugaan korupsi proyek pembangunan jalan senilai Rp231,8 miliar menambah daftar panjang pejabat daerah yang tersangkut kasus serupa. Meski belum divonis, penetapan status tersangka oleh KPK sudah cukup memicu gelombang reaksi publik.
Sejumlah netizen bahkan menyerukan agar aksi kreatif papanbunga ini terus digalakkan sebagai bentuk tekanan sosial terhadap praktik korupsi di instansi pemerintahan.
"Papan bunga bukan hanya untuk pernikahan atau duka. Sekarang juga untuk menyambut keadilan," tulis seorang pengguna Instagram dalam unggahan viral yang menampilkan papanbunga di Citra Wisata.red