Medan– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi XIII Fraksi Partai Golkar dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara I, Kombes. Pol. (Purn). Dr.
Maruli Siahaan, SH., MH., menghadiri acara Talkshow
Dies Natalis ke-45 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) bertema "Future Leaders" yang digelar di Aula FISIP USU.Dalam kesempatan tersebut,
Maruli Siahaan hadir bersama Bangun Siahaan, SE selaku Tenaga Ahli, serta rombongan Tim Aspirasi. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Prof. Dr. Zulkarnaen, M.Si selaku Ketua
Dies Natalis FISIP USU, KH. Muhammad Nuh, MSP yang juga Anggota DPRD Sumatera Utara sekaligus narasumber, serta Dr. Dra. Saurna MGP Siahaan, M.I.Kom., IAPR.Dalam orasi inspiratifnya bertajuk "Pemimpin Masa Depan: Mau Berproses, Melayani, dan Mengutamakan Kepentingan Bersama",
Maruli menyampaikan pandangan mendalam tentang hakikat kepemimpinan di era modern. Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak kekurangan orang pintar, namun sering kekurangan sosok pemimpin yang mau berproses dan memiliki semangat melayani.
> "Pemimpin masa depan bukan sekadar duduk di kursi kekuasaan, tapi berdiri teguh untuk memberi manfaat bagi sesama," ujar
Maruli.Ia menambahkan bahwa perubahan zaman yang cepat dalam aspek teknologi, politik, sosial, dan budaya menuntut calon pemimpin memiliki integritas, kepekaan terhadap perubahan, serta keberanian untuk berdiri di sisi kebenaran.
Menurutnya, semangat melayani merupakan inti dari kepemimpinan sejati. "Melayani bukan berarti lemah, tapi justru menunjukkan kekuatan hati," tegas
Maruli. Ia juga mengingatkan bahwa pemimpin masa depan harus mampu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Maruli mengajak mahasiswa FISIP USU untuk menjadi agen perubahan yang menyatukan perbedaan dan membawa semangat demokratis serta transformasi positif di tengah masyarakat.Sebagai penutup, ia menyerukan agar mahasiswa menjadikan kampus bukan hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga tempat menempah karakter, tanggung jawab, dan kepedulian sosial.
> "Pemimpin masa depan bukan yang ingin dihormati, tapi yang ingin bermanfaat. Bukan yang sibuk mencari kekuasaan, tapi yang sibuk memperjuangkan kebaikan," pungkasnya.