JAKARTA | Gubernur
Riau Abdul Wahid akhirnya tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (4/11/2025) pagi, pasca operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar lembaga antirasuah tersebut di lingkungan Dinas PUPR-PKPP
Riau.Pantauan di lokasi, Abdul Wahid datang dengan mengenakan kaos putih dan masker, didampingi sejumlah petugas KPK. Setibanya di lobi utama, ia langsung dikawal menuju lantai 2 Gedung Merah Putih KPK, tanpa sepatah kata pun kepada awak media yang telah menunggu sejak pagi.Petugas keamanan tampak memperketat penjagaan. Begitu turun dari kendaraan dinasnya, Abdul Wahid hanya menunduk dan melangkah cepat ke arah pintu masuk utama, menghindari sorotan kamera wartawan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari KPK terkait status hukum maupun agenda pemeriksaan Gubernur
Riau tersebut. Namun, kedatangannya ke Gedung KPK memperkuat dugaan bahwa pemeriksaan ini merupakan kelanjutan dari OTT yang digelar pada Senin (3/11/2025) di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi
Riau.Dalam operasi itu, KPK mengamankan 10 orang, terdiri dari penyelenggara negara dan pihak swasta. Dari informasi yang beredar, salah satu yang turut diamankan ialah Gubernur
Riau sendiri, Abdul Wahid.Publik kini menunggu langkah tegas KPK untuk membuka secara transparan peran dan keterlibatan kepala daerah tersebut dalam dugaan praktik suap proyek infrastruktur yang disebut bernilai miliaran rupiah. Kasus ini menambah daftar panjang kepala daerah yang tersandung kasus korupsi, sekaligus menegaskan bahwa politik uang dan jual beli proyek masih menjadi penyakit kronis dalam birokrasi daerah.
> "Rakyat
Riau pantas tahu, sejauh mana integritas pemimpinnya dipertaruhkan di hadapan hukum," ujar seorang aktivis antikorupsi di Pekanbaru, menyoroti penangkapan tersebut.KPK dijadwalkan akan memberikan konferensi pers resmi setelah proses pemeriksaan awal terhadap pihak-pihak yang diamankan selesai dilakukan.red