Binjai – Ketua Dewan Pakar KAHMI Kota Binjai, H. Syahrir Nasution, SE, MM yang juga bergelar Sutan Kumala Bulan, angkat bicara terkait polemik soal mobil bermerek MBG yang dikabarkan membawa
babi di wilayah Nias Selatan (Nisel).Dalam pernyataannya, Syahrir mengaku terusik secara batin dan nurani sebagai seorang umat Muslim atas kejadian tersebut. Ia mengingatkan agar para
alim ulama, cendekiawan, dan intelektual Muslim di Sumatera Utara tidak bersikap diam terhadap persoalan yang menyentuh sensitivitas umat.> "Terlepas dari masalah aqidah yang saya anut, besar harapan saya para
alim ulama, cendekiawan Muslim, dan para intelektual Muslim juga harus peka dan peduli di Sumut," ujar Syahrir Nasution, Sabtu (1/11/2025).
Syahrir menegaskan, program MBG (Makanan Bergizin Gratis) merupakan bagian dari program nasional Pemerintah Prabowo Subianto, sehingga jangan sampai kasus ini dijadikan bahan untuk menyerang atau menyudutkan program nasional yang bertujuan baik bagi masyarakat.> "Kita ketahui bersama MBG ini adalah program nasional dari pemerintah Prabowo Subianto. Jangan dicari-cari alasan agar MBG ini nantinya dicerca oleh kelompok kepentingan yang ingin menyudutkan program nasional tersebut," tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyerukan agar Gubernur Sumatera Utara bersikap dewasa dan bijaksana dalam menyikapi persoalan ini, agar tidak menjadi bola liar yang berpotensi mengganggu kerukunan umat beragama di daerah ini.> "Khusus Gubernur Sumut harus menyikapi hal ini secara dewasa dan bijaksana selaku penguasa tunggal di Sumut, sebelum nantinya menjadi bola liar yang dapat merusak kerukunan umat beragama," pungkasnya.
Syahrir berharap seluruh pihak dapat menahan diri dan mengedepankan sikap saling menghormati antarumat beragama demi menjaga kedamaian dan harmoni di Sumatera Utara.
---Apakah Anda ingin saya tambahkan kutipan atau konteks tentang kasus MBG bawa
babi di Nisel agar artikelnya lebih lengkap untuk tayang di media?