MEDAN — Aktivitas perjudian
tembak ikan di wilayah hukum Polsek Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara, kian marak dan berlangsung terang-terangan. Meski telah lama beroperasi dan menimbulkan keresahan warga, hingga kini belum tampak tindakan tegas dari aparat kepolisian setempat.Pantauan awak media di lapangan menemukan lokasi judi
tembak ikan bermerek PGN di kawasan Jalan Setia Budi Ujung / Simpang Selayang, Gang Barus, Kecamatan Medan Tuntungan. Kegiatan ilegal tersebut tetap beroperasi bebas siang dan malam, bahkan tak jauh dari permukiman warga.Warga sekitar menilai situasi ini mencerminkan lemahnya pengawasan aparat, bahkan menduga adanya pembiaran dari pihak Polsek.
> "Sudah rusak semua, Bang. Anak saya pun sudah mulai nongkrong di situ. Kalau dibiarkan, makin parah nanti kelakuannya," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya dengan nada kesal, kemarin.Ia menambahkan, praktik judi ini bukan hanya merusak moral generasi muda, tetapi juga berpotensi menimbulkan tindak kejahatan lain.> "Biasanya kalau kalah main, butuh uang lagi. Ujung-ujungnya bisa mencuri, merampok, atau jadi begal. Kami masyarakat juga yang jadi korban," sambungnya.
Fenomena ini menimbulkan kecurigaan kuat di tengah publik. Warga menuding ada indikasi "proyek tutup mata" dari oknum aparat terhadap para pemilik mesin judi tersebut. Aktivitas yang sudah berlangsung lama tanpa penindakan memperkuat dugaan adanya permainan di balik diamnya pihak kepolisian.Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kapolsek Medan Tuntungan IPTU Syawal Sitepu awalnya tidak member
ikan jawaban. Namun setelah beberapa saat, beliau hanya menanggapi singkat:
> "Kita cek, Bang. Trims infonya."Respons singkat itu justru mempertebal kecurigaan warga bahwa tidak ada keseriusan dalam menindak aktivitas ilegal tersebut.
Masyarakat berharap Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Calvijn Simanjuntak, SIK yang baru menjabat, segera turun tangan melakukan razia dan menutup seluruh lokasi perjudian di kawasan Medan Tuntungan.> "Kami minta Kapolrestabes jangan tutup mata. Kalau dibiarkan, rusak generasi muda dan hilang kepercayaan kami pada polisi," tegas seorang tokoh masyarakat setempat.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik. Masyarakat menanti langkah nyata dari aparat hukum, bukan sekadar janji atau formalitas pengecekan lokasi.rim